Blog Archive

Tuesday 26 May 2015

Semangatnya Si Dara


Karya Nurul Auri Dewi, S. Pd
Seorang gadis bernama Dara yang masih duduk di kelas 5 Sekolah Dasar menuju pabrik pembuatan amplop sambil mengayuh sepeda mininya dengan maksud mendapatkan kerja sambilan untuk dibawa pulang yang bisa dikerjakan sepulang sekolah atau diwaktu luangnya. Sesamainya di pabrik dia bertanya pada Empunya pabrik:
Dara                : “Mbak, apakah masih ada kerjaan untuk saya?”.
Pemilik pabrik: Ada, ini kerjakan dirumah saja ya untuk sambilan, nanti kalau sudah selesai upah bisa diambil.
Dara                : “Sambil mengambil tas berisi kertas yang siap dilipat menjadi amplop Dara pamitan” Ya, mbak terimakasih, nanti kalau sudah selesai saya kembali kesini.
Pemilik pabrik: Ya, saya tunggu.
Terik matahari menyengat kulit lembut si gadis bertubuh mungil itu tetapi Dara tetap semangat dan optimis karena kehidupan keluarga yang tergolong menengah kebawah terkadang orang tuanya kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal itu menjadikan dia semakin kuat untuk tetap bekerja keras walau masih usia sekolah. Masih di perjalanan yang menanjak dia ditanyai tetangganya, sebut saja Mbak Sum (Nama samaran).
Mbak Sum       : “Ngambil kerjakan, Ra?”
Dara                : ( Jalanan yang menanjak, Dara menjawab dengan suara yang agak berat dan ngos-ngosan) Iya, mbak. Lumayan buat uang saku sekolah dan membantu orang tua mencukupi kebutuhan sehari-hari, Mbak.
Mbak Sum       : Iya, itu lebih baik daripada hanya mengandalkan pemberian orang tua. Itu namanya tidak mandiri kan (dengan nada yang sedikit menghibur Dara). Saya salut denganmu,Ra.
Dara                : Iya gitu dulu ya mbak, saya mau pulang, mau bantu ibu di dapur. Tadi ibu menyuruh menanak nasi.
Mbak Sum       : Ya, Ra, hati-hati dijalan.
Dara                : (Dengan senyum mengembang) Ya, mbak
Sampai dirumah Rara langsung meletakkan tas yang berisi kertas amplop di meja belajarnya dan langsung menuju dapur untuk menanak nasi.
(Percakapan Rara dan ibunya di dapur)
Ibu: Sudah Pulang, Nak?
Dara: Sudah, bu. Ibu sudah selesai memasak, tadi ibu yang menyuruhku menanak nasi tapi kok nasinya sudah matang?
Ibu: Sudah tidak apa-apa karena ibu tahu dari pagi sampai pulang sekolah dan sekarang kamu belum istirahat. Sekarang istirahat sana, nanti biar fokus belajar dan melipat amplop biar ibu saja yang di dapur.
Dara: Ya sudah kalau begitu, saya ke kamar dulu bu.
--------------------------------------------BERSAMBUNG----------------------------------------------------